Majalah burung pas.com Love bird ternyata makin di kenal dan menjadi lahan
emas bagi peternak burung ocehan di berbagai provinsi. Peternak love bird
Hendra yang tinggal di Yogya menyebut, burung love bird yang masuk di Indonesia
sejak 1976 merupakan burung yang mampu bertahan untuk di breeding dan
berkembang.
BERPELUANG
SUKSES HINGGA 15 TAHUN KEDEPAN
Menurut pengakuan Hendra sejak tahun 2008 yang lalu, ketika memulai melirik
breeding love bird Ia berkeyakinan, menjadi breeder akan lebih menguntungkan
dari pada menjadi pelomba. Tiga tahun berkecimpung dalam menyiapan indukan
bermateri import Holland dan dari Belgia, ternyata pelanggan selalu
bertambah hal ini di sebabkan burung sudah di gemari hingga mampu berkembangan
dengan baik, "kata hendra yang memiliki lebih dari 20 kandang farm
tersebut.
MIX
KOLONI PALING DI CARI
Ketika wartawan majalah burung pas menanyakan lebih lanjut apa saja buruan
penggemar ? Dia mengatakan dari 400 ekor sekali datang, Koloni hijau/warna
hijau adalah menduduki peringkat kedua dan koloni mix pastel (campuran) warna
mencolok atau cerah, seperti warna kuning, merah, biru adalah yang terlaris
sebab pasar yang telah terbina seperti Bandung, Jakarta, Banjarmasin, Jatim adalah
menjadi segmen pasarnya.
PRODUK
EROFA BULU NGEJRENG
Ia menambahkan Produk love bird impor Hasil breeding dari Erofa warna bulu
lebih terang di banding dari Negara Asia, selain suaranya rata-rata kristal dan
bening. Sedang untuk produk lokal fostur tubuhnya lebih kecil dengan suara khas
agar kasar “ujar Hendra seperti dalam pengamatannya selama ini.
Tatakala mengungkap competitor, ternyata sesama peternak love bird itu pada
prakteknya penggemar tak membedakan mana impor atau mana lokal, yang di cari
adalah suara burung yang mampu bertarung dan ngerol dengan trecetan panjang dan
kuat.
IMPORT
DI TERNAK TIDAK ADA PENGKONDISIAN SECARA KHUSUS
Saya kira berbicara kualitas adalah hal yang paling dominan, hal ini
terbukti hampir semua penggemar love bird import dan local sama sama sejalan,
di samping masing-masing juga memiliki market, sehingga ini sangat menarik
sesuai dengan kondisi, tetapi memang selama ini juga terpantau tidak ada
perselisihan importir dengan pebreeder lokal.
Hendra menandaskan, beternak love bird hasil import juga tak perlu
pengkondisian khusus, sebab ketika datang umur burung sudah minimal 8 bulan,
sedang mengenai pakannya juga sama, sehingga burung 2 bulan kemudian
sudah bisa di breeding.
Di akhir perbincangan media ini menanyakan berapa harga burung yang
terjangkau ? Dia berargumen, yang jelas semua orang kuat untuk beli dan
terjangkau, buktinya saya selalu mengirim terus ke calon peternak yang
jumlahnya mencapai ratusan mendekati ribuan “tutup Hendra. *fid/nur*
sumber: majalahburung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ksatrio.471@gmail.com